apa kabar antum semuanya? Mudah-mudahan Rahmat, Hidayah, serta Ridho Allah selalu tercurah kepada antum smua ya... Amin...
Alhamdulillah,
akhirnya ana berkesempatan juga untuk kembali berbagi dengan
saudara-saudara ana di sini (kalo' ada, hehe...) setelah beberapa waktu
vakum dan kosong karena siap-siap untuk Ujian... Ana mohon doanya ya
kawan... :)
OK. Kita mulai..
Tentunya
bagi kita yang duduk di bangku SMA kelas 12 IPA alias kelas 3 dan yang
pendidikanya udah lebih dari itu udah ndak asing dengan salah satu teori
dari mbah Einstein, yaitu teori Relativitas. Masih inget dong, isi dan
bunyi dari postulat mbah kita ini? Untuk yang udah agak-agak lupa dan
yang belon tau, monggo dicari sndiri ya, krna ana disini ndak mbahas
tentang teori detailnya karna pasti ribed banget, hhehe... (afwan
afwan...)
Intinya,
dari teori itu salah satunya dijelaskan bahwa "waktu itu relativ" dan
bisa berubah tergantung keadaanya. Albert Einstein, secara terbuka
membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa
waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Menurut teori ini,
dicontohkan, apabila ada dua orang anak yang berusia sama, yang satu
diam di bumi dan yang satunya pergi jalan-jalan ke luar angkasa, maka
waktu yang dirasakan mereka berdua akan berbeda; yang diam dibumi akan
merasakan waktu lebih lama dibanding dengan yang ke luar angkasa. Sebut
saja yang tinggal di bumi menunggu saudaranya yang ke luar angkasa
mencapai 20 tahun, nah, yang ke luar angkasa ini tahunya dia pergi
selama 15 tahun! Otomatis si anak yang ke luar angkasa menjadi lebih
muda dibanding dengan yang tinggal dibumi. Luar biasa kan?
Dalam
sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan
jelas sebelumnya. Padahal, jauh sebelum teori ini muncul (sekitar abad
ke-20), Al Quran sudah menjelaskannya kepada kita. Al Quran telah telah
berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang
mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah
sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di
sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an,
22:47)
"Dia
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat
dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya
limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Subhanallah...
Allah telah menjelaskannya kawan, dan dari ayat-ayat diatas kita bisa
tahu bahwa begitu luasnya alam semesta ini. Jika manusia baru bisa
menjangkau tempat yang menyebabkan perbedaan waktu dalam hitungan satuan
atau puluhan tahun, dengan kecepatan roket, betapa LUAR BIASAnya
ciptaan Allah yang lain (malaikat) yang mampu menempuh jarak yang
jauhnya ribuan, puluhan, bahkan ratusan ribu tahun dengan sehari menurut
perhitungan Allah... Allahu Akbar!!!Akal kita tak akan mampu
menjangkaunya...
Dalam
sejumlah ayat disebutkan pula bahwa manusia merasakan waktu secara
berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat
singkat sebagai sesuatu yang lama:
"Allah
bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka
menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman:
'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu
sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Subhanallah...
Ketika
para ilmuan modern baru menemukan hal serumit relativitas ini di abad
20, Al Qur'an telah menjelaskannya ribuan abad sebelumnya. Fakta bahwa
relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang
mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an
adalah Kitab Suci. Dan betapa mulianya Islam sebagai agama yang
diberikan kitab semulia Al Qur'an...
Subhanallah...
Wallahu'alam bishowab...